TRANSPORTASI DALAM KEGIATAN PARIWISATA



GEOGRAFI PARIWISATA
TRANSPORTASI DALAM KEGIATAN PARIWISATA



OLEH

KELOMPOK 9
ADE NOVRIANDA (3153131001)
SUCI INDAH HANDOKO (3151131049)










JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami ucapkapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa di mana berkat rahmat dan karunianya makalah ini dapat selesai pada waktunya. Makalah ini membahas tentang transportasi dalam kegiatan pariwisata.
            Penyusun juga banyak mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini yaitu ide dan gagasan dari berbagai pihak yang sangat membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Penyusun juga mengucapkan banyak terimakasih kepada para pembaca yang berkenan membaca dan mengambil manfaat dari makalah ini.
            Penyusun juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan seperti dari isi serta sumber-sumber penulisan makalah ini. Di harapkan para pembaca dapat memberikan sejumlah kritik dan saran agar kami para penyusun makalah ini dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
            Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan kami ucapkan terima kasih.
                                                                                                                                                            Medan, 08 Maret 2016


                                                                                                                      Penyusun


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I   PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A.     Latar Belakang..................................................................................................... 1
B.      Rumusan Masalah................................................................................................ 1
C.      Tujuan................................................................................................................... 1
BAB II  PEMBAHASAN................................................................................................ 2
A.    Transportasi Dalam Kegiatan Pariwisata............................................................... 2
B.     Faktor Yang Mempengaruhi Transportasi Dalam Pariwisata................................ 2
BAB III  PENUTUP........................................................................................................ 6
A.    Kesimpulan............................................................................................................ 6
B.     Saran...................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 7





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kebutuhan rekreasi atau wisata terutama oleh masyarakat maju adalah sangat penting. Sebagai masyarakat industrialis dengan berwisata akan mengendorkan keterangan syaraf setelah kerja keras, oleh karena itu sering melihat atau mendengar adanya wisata manca negara yang secara perorangan atau rombongan mengadakan pngan mengadakan perjalanan keluar negeri. Melalui biro travel dengan paket wisata yang telah terprogram mereka mengujungi obyek wisata antar negara atau pada negara tertentu.
Dengan adanya arus wisatawan tersebut terbentuk lalu lintas pariwisata yang dapat dikenal dengan pariwisata internasional. Oleh karena itu maka informasi tentang persebaran jenis dan bentuk obyek wisata secara local, nasional bahkan secara internasional dari suatu negara atau daerah tujuan wisata adalah sangat penting. Kegiatan inilah merupakan salah satu tugas yang harus di kerjakan oleh industri pariwisata dalam menuju perkembangan dan perluasan pemasaran
B.     Rumusan Masalah
1.      Transportasi dalam pariwisata
2.      Faktor yang mempengaruhi transportasi pariwisata
C .  Tujuan
Untuk mengetahui dan faktor yang mempengaruhi transportasi pariwisata, seperti faktor ekonomi, politik, dan geografi. Dan apa saja transportasi yang di gunakan dalam pariwisata.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Transportasi Dalam Kegiatan Pariwisata
Kebutuhan rekreasi atau wisata terutama oleh masyarakat maju adalah sangat penting. Sebagai masyarakat industrialis dengan berwisata akan mengendorkan keterangan syaraf setelah kerja keras, oleh karena itu sering melihat atau mendengar adanya wisata manca negara yang secara perorangan atau rombongan mengadakan pngan mengadakan perjalanan keluar negeri. Melalui biro travel dengan paket wisata yang telah terprogram mereka mengujungi obyek wisata antar negara atau pada negara tertentu. Dengan adanya arus wisatawan tersebut terbentuk lalu lintas pariwisata yang dapat dikenal dengan pariwisata internasional. Oleh karena itu maka informasi tentang persebaran jenis dan bentuk obyek wisata secara local, nasional bahkan secara internasional dari suatu negara atau daerah tujuan wisata adalah sangat penting. Kegiatan inilah merupakan salah satu tugas yang harus di kerjakan oleh industri pariwisata dalam menuju perkembangan dan perluasan pemasaran.

B.     Faktor Yang Mempengaruhi Transportasi Wisata
1.      Faktor ekonomi dan politik yang mempengaruhi perkembangan sistem rute dan jasa transportasi
Prasarana dan sarana transportasi dan komunikasi mempunyai fungsi untuk membuka daerah yang masih terpencil atau terisolir. Tersedianya sarana transportasi selain membuka daerah yang masih tertutup juga mempunyai fungsi yang lain yakni dapat memperpendek jarak tempuh, sekaligus memperpendek waktu tempuh. Orang akan senang berpergian apabila transportasi yang akan digunakan mudah dan lancar serta murah. Adanya prasaranan jalan dan alat angkutan akan terjadi kegiatan usaha baru misal usaha penjual jasa seperti bengkel, penjual bensin, warung makanan dan minuman, dan lain sebagainya.
Potensi wilayah tidak dapat di manfaatkan oleh wisatawan bila tidak dapat di akses. Suatu sistem jaringan transport harus dapat menghubungkan antara kawasan sumber turis dengan destinasi, sistem transportasi terdiri atas :
1.      Alat transport seperti mobil, kereta api, pesawat udara, da lain-lain
2.      Jaringan rute sepanjang kendaraan tersebut melaju, roas, railway tracks,  air and sea lanes. Each form of transport akan memberikan keuntungan tersendiri dari segi jurney time kecepatan, comfort, cost, and convenience
Bagaimanapun berbedanya kondisi setiap Negara, pada umunya sector public (pemerintah pusat ataupun pemda) memiliki otoritas menanamkan modalnya untuk pembuatan jaringan jalan dan jalur kereta api. (Railway in Britain were originally provided by privete companies during the industrial revolution)
Kebijakakan perencanaan transportasi dan keputusan pemerintah yang sekarang ini krusial adalah membuat destinasi dapat dijangkau oleh wisatawan. Oleh karenanya, jaringan transport darat utama sekali didesain untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas komersial, industrial dan komuter yang mengunakan jaringan seiring untuk kebutuhan wisatawan. Hanya bila benar secara spesifik wisatawan memberikan kontibusi signifikan bagi ekonomi suatu Negara atau daerah maka jalan ke destinasi dibangun untuk memenuhi kebutuhan holiday makers.
Pemerintah juga harus mempertimbangkan secara masak dampak lingkungan dari pembangunan jalan raya/kereta api baru, sekaligus juga terhadap keputusan investasi publiknya, keadaan dan pola geografis jaringan jalan kekawasan wisata dipengaruhi tidak hanya oleh hasrat dan preferensi wisatawan tetapi juga oleh keseimbangan national cost and benefits dan oleh factor politik yang mempengaruhi kebijakan perencanaan transport pemerintah. Pada level internasional penyediaan jalan raya yang akan memotong pembatasan antar kedua Negara juga memerlukan koordinasi.
Sebenarnya pembuatan jalan raya dan jalan kereta api tidak semata beban pemerintah melainkan juga swasta, namun skala investasinya yang sangat besar telah menimbulkan persoalan dalam hal penyediaan dan revenue dari capital yang ditanamkan, kecuali dalam skala terbatas membangun tool roads. Sebagai bahan pertimbangan : di USA, ada 3200 KM interstate highways toll facilities.
Factor lainya yang dapat dijadikan pertimbangan :
1.      Fasilitas jalan untuk kunjungan turis sebagai sumber pendapatan baru haruslah di desain untuk kebutuhan ekonomi local
2.      Seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan, respon sector swasta juga di perlukan dalam penyediaan akomodasi dan atraksi
3.      Penting diperhatikan masalah baru, yaitu kemacetan lalu lintas di kawasan-kawasan inti
4.      Perbaikan jalan satu demi satu pada bagian yang parah pada titik-titik sumber kemacetan
5.      Peningkatan aksesibilitas secara bertahap untuk merespons peningkatan lalulintas yang kian meningkat
6.      Kian meningkat lagi kemacetan harus diatasi dengan pembuatan jalan baru

2.      Factor geografis yang menghambat bagi jaringan transportasi
Rute transportasi darat biasanya dibuat dengan mengikuti lembah sungai karena adanya factor keuntungan berupa gradien yang relative level dan tidak ekstrim. Kawsan yang sangat berawa-rawa ataupun bergunung-gunung merupakan penghalang terbesar transportasi darat, dapat di atasi namun biaya yang di keluarkan sangat mahal (membangun banyak jembatan dan terowongan). Factor biaya justru masalah yang paling besar. Sebagai contoh, di eropa di pegununga alpen dan pyrencees merupakan penghalang terbesar bagi arus wisatawan antara utara-selata.
Rute utama di prancis dan spanyol untuk menghindari pyrencees di lakukan dengan memotong jalan lewan pesisir pantai di penghujung kaki pegunungan tersebut. Sedangkan alpen yang telah menjadi penghalang bagi jerman dan eropa utara kekawasan Italy dan Yugoslavia diatasi dengan membangun terowongan di jalur sempit yang dianggap memungkinkan untuk itu demi menghindari kemacetan pada jalan yang telah ada namun terbatas dan potensial macet.
Kereta api juga membutuhkan gradient yang sangat halus dan hanya mampu mendaki secara terbatas di kawasan pegunungan. Pada kawasan yang terpotong dalam jembatan dan teroeongan membutuhkan biaya yang sangat mahal baik untuk pembangunan maupun pemeliharaan
Factor air dan udara juga masalah tersendiri. Kapal-kapal penyebarannya (ferry) ataupun jembatan telah menjadi solusi. Namun factor cuaca telah menyebabkan beberapa jembatan harus ditutup pada saat badai menyerang di beberapa jembatan penting dimana lalulintas sangat padat dan tak boleh berhenti. Channel tunnel adalah salah satu di antara solusinya namun karena biaya yang sangat mahal maka baru dapat di buka pada 1993
Jaringan jalan dapat berkembangan di pengaruhi oleh factor klimat dan fisik, ekonomi, politik, dan investasi public. Interaksi antara kebijakan ekonomi pemerintah, transportasi dan kepariwisataan memiliki efek penting terhadap rute mana yang mau di bangun
Rute laut dan udata tak perlu di konstruksi dan secara relatif hanya sedikit saja hal yang membatasi kebebasan bergerak bagi kapal laut dan pesawat udara. Jalur laut dan udara bebas saja terbuka dan tidak perlu biaya namun, kapal laut dan pesawat angkutan udara perlu sekali mengikuti jalur laut dan koridor udara yang telah di spesifikasikan untuk alasan-alasan lingkungan dan keselamatan. Arah dan pola jalur lain tergantung pada lokasi bandara/pelabuhan, sedangkan volume traffic flows sepanjang rute tersebut tergantung pada permintaan akan perjalanan
Pelaku bisnis di bidang ini akan lebih menyukai jalur tertentu yang paling ekonomis dilihat dari biaya operasi. Biasanya jalur yang paling ekonomis adalah yang terpendek antara dua tempat di permukaan bumi biasa di sebur dengan istilah great circle route.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa transportasi di pengaruhi oleh faktor ekonomi, politik, dan geografi. Faktor ekonomi memiliki peranan besar dalam pembangunan sarana dan prasarana dalam suatu tempat pariwisata seperti akses jalan raya dan lain sebagainya dalam hal biaya yang di keluarka dalam pembangunan pariwisata. Kemudian faktor politik yang mempengaruhi yaitu kebijakan yang di buat oleh pemerintah dalam mengembangkan atau pun menjaga apa pun yang sudah di kembangkan. Dalam faktor geografi yaitu topografi wilayah tersebut seperti pesisir pantai, pegunungan, dan gunung yang sulit untuk di akses.
B.     Saran
Wisata harus di kembangkan dalam pembangunan transportasi yang layak dan rute menuju tempat pariwisata itu baik tanpa ada kendala untuk kesanan dengan membangun tempat wisata yang berpotensi besar untuk di kembangkan
                                                                                                                                                                 



DAFTAR PUSTAKA
Santoso Nugroho, Artikel transportasi dan pariwisata, 2008, Jawa barat
Sugiharto, Geografi Pariwisata, FIS UNIMED, 2015 : Medan

Komentar