GEOGRAFI SOSIAL AKTIVITAS PENDUDUK PADA SUATU WILAYAH



GEOGRAFI SOSIAL
AKTIVITAS PENDUDUK PADA SUATU WILAYAH


OLEH

KELOMPOK 3
ADE NOVRIANDA (3153131001)
ALFI JUNIOR SINAGA (3153131005)
KHAIRUL WAHYUDI (3151131021)













JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami ucapkapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa di mana berkat rahmat dan karunianya makalah ini dapat selesai pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Aktivitas Manusia Pada Suatu Wilayah”.
            Penyusun juga banyak mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini yaitu ide dan gagasan dari berbagai pihak yang sangat membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Penyusun juga mengucapkan banyak terimakasih kepada para pembaca yang berkenan membaca dan mengambil manfaat dari makalah ini.
            Penyusun juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan seperti dari isi serta sumber-sumber penulisan makalah ini. Di harapkan para pembaca dapat memberikan sejumlah kritik dan saran agar kami para penyusun makalah ini dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
            Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan kami ucapkan terima kasih.
                                                                                                                                                            Medan, 25 Februari 2016


                                                                                                                      Penyusun


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I  PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................. 1
BAB II  PEMBAHASAN.................................................................................................... 2
2.1 Faktor Perubahan Aktivias Manusia................................................................................ 2
2.1.1 Faktor Dari Alam................................................................................................... 2
2.1.2 Faktor Dari Manusia.............................................................................................. 6
2.2 Aktivitas Penduduk Indonesia........................................................................................ 7
2.2.1 Aktivitas Penduduk Daerah Dataran Tinggi......................................................... 7
2.2.2 Aktivitas Penduduk Daerah Dataran Rendah....................................................... 8
2.2.3 Aktivitas Penduduk Daerah Pesisir Pantai............................................................ 9
BAB III   PENUTUP........................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................... 12
3.2 Saran................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 13



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Bumi memiliki bentuk yang berbeda-beda di setiap belahan dunia. Kondisi bumi yang berbeda-bada membuat aktivitas manusia juga berbeda di setiap wilayah di dunia.Kondisi ini membuat manusia pada dasarnya memiliki hubungan timbal balik. Hubungan inilah yang mengakibatkan manusia memiliki karakteristik berbeda-beda disetiap wilayahnya tidak terkecuali dalam pemenuhan kebutuhan ekonominya.
Dalam pemenuhan kebutuhan ekonominya, manusia memanfaatkan alam yang manusia telah menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang di tinggalinya dan muncul berbagai aktivitas yang beragam di setiap wilayah yang berbeda-beda dari segi ekonomi, sosial, dan budaya.  Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah, serta kondisi perairan.
Kondisi daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan segala aktivitasnya dalam memenuhi kebutuhannya yang memanfaatkan alam sesuai daerah yang di tinggalinya seperti daerah dataran tinggi, dataran rendah, daerah pantai, dan daerah pegunungan.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa Saja Faktor Perubahan Aktivitas Penduduk ?
1.2.2        Apa Saja Aktivitas Penduduk Indonesia ?
1.3  Tujuan
1.      Agar dapat mengetahui perbedaan aktivitas manusia di belahan bumi yang berbeda-beda setiap wilayah
2.      Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi perbedaan aktivits manusia di belahan bumi
3.      Memahami berbagai jenis kegiatan dan aktivitas manusia pada daerah dataran tinggi, dataran rendah, daerah pantai, serta daerah pegunungan.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Faktor Perubahan Akivitas Manusia
2.1.1 Faktor Dari Alam
A. Konektivitas Antar Ruang Dan Waktu
Setiap kejadian atau peristiwa dapat dilihat dan dikaji dari berbagai sudut pandang atau aspek, baik ruang, waktu, kebutuhan, kemasyarakatan, dan budaya. Di dalam memahami keadaan alam dan aktivitas  penduduk kita awali  dengan memahami  konsep keterkaitan (konektivitas) antar-ruang dan waktu. Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian (Sumaatmadja, 1981). 
            Misal   ruang   kelas   yang   kita   tempati.   Ruang   kelas merupakan satu kesatuan antara komponen lantai,  udara, langit-langit/plafon   ruangan,   dan   lain-lain.   Demikian halnya dengan ruang permukaan bumi, yang tidak hanya sebatas tanah yang kita injak, tetapi ada udara, air, batuan, tumbuhan, hewan, dan lain-lain. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini.
         Konsep waktu dalam   sejarah   mempunyai   arti   masa   atau Waktu yang ada dimanfaatkan oleh manusia untuk berin-teraksi dengan sesama dan lingkungan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena  jumlah kebutuhannya lebih banyak dari alat  dan  jasa untuk  memenuhinya,  maka timbul  masalah ekonomi  atau  kelangkaan. Kelangkaan juga disebabkan oleh tidak meratanya persebaran sumber daya alam di muka bumi. Muka bumi sangatlah dinamis, sehingga selalu mengalami perubahan bentuk (relief), baik yang ada di dasar laut maupun di daratan.
            Menunjukkan perkembangan wilayah daratan dan perairan di muka bumi dimana manusia melakukan aktivitas guna memenuhi kebutuhan   hidupnya.   Perkembangan   wilayah   muka   bumi   ini   berpengaruh   terhadap perkembangan bentuk muka bumi, perkembangan bentuk wilayah suatu negara, muncul tenggelamnya  suatu  pulau  dan  fenomena-fenomena  alam  lainnya,  termasuk  bagaimana proses terbentuknya kepulauan Indonesia.
B. Letak Wilayah Dan Pengaruhnya Bagi Aktivitas Manusia
1.  Letak Astronomis
Letak  astronomis  adalah  letak  suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis  bujurnya. Garis  lintang  adalah garis     khayal  yang melintang melingkari bumi. Garis bujur adalah garis  khayal   yang  menghubungkan Kutub   Utara   dan   Kutub   Selatan. Secara astronomis, Indonesia terletak antara 95o BT 141o BT dan 6o LU 11o       LS. Dengan   letak   astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5o LU dan 23,5o LS.

2. Letak Geografis
Letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari   kenyataan   di   permukaan   bumi.   Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan   dua   samudera.   Benua   yang   mengapit Indonesia  adalah  Benua  Asia  yang  terletak  di sebelah  utara  Indonesia  dan  Benua  Australia yang   terletak   di   sebelah   selatan   Indonesia. Samudra  yang mengapit Indonesia  adalah Samudra Pasifik disebelah  timur  Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat Indonesia. Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah. Batas-batas wilayah Indonesia dengan wilayah lainnya adalah seperti berikut:
·         Di sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina dan Laut China Selatan.
·         Di  sebelah  selatan,  Indonesia  berbatasan  dengan  Timor  Leste,  Australia,  dan Samudra Hindia.
·         Di sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia.
·         Di sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.

Letak geografis Indonesia sangat strategis karena menjadi jalur lalu lintas  perdagangan  dunia  antara  negara-negara  dari  Asia  Timur  dengan negara-negara di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan India. Letak geografis memberi pengaruh bagi Indonesia,  baik  secara sosial,  ekonomi,  maupun budaya.  Karena menjadi jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia, bangsa Indonesia telah lama menjalin interaksi sosial dengan bangsa lain.
Interaksi sosial melalui perdagangan tersebut kemudian menjadi jalan bagi masuknya berbagai agama ke Indonesia, seperti Islam, Hindhu, Buddha, Kristen, dll. Manfaat letak geografis Indonesia  juga memberi dampak yang merugikan. Budaya dari negara lain yang tidak selalu sesuai dengan budaya Indonesia kemudian  masuk  dan  memengaruhi kehidupan  budaya  bangsa Indonesia, misalnya pergaulan bebas, kesantunan, dan lain-lain.

C. Keadaan Iklim Di Indonesia
Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut.
a.  Iklim  musim,  dipengaruhi  oleh  angin  musim  yang  berubah-ubah  setiap  periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan yang terdiri dari angin musim barat yang bertiup pada bulan oktober sampai april yang basah yang menyebabkan hujan dan angin musim timur yang bertiup pada bulan april sampai oktober bersifat kering dan menyebabkan kemarau.
b.  Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.
c.  Iklim tropika, terjadi karena Indonesia di lalui oleh garis katulistiwa membuat indonesia memiliki iklim yang startegis yaitu tropis sehingga indonesia hanya terjadi 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Keadaan iklim pada saat nenek moyang datang ke Indonesia tidak berbeda dengan keadaan iklim saat ini. Secara umum, keadaan curah hujan saat ini tergolong tinggi, tetapi tidak merata. Ada wilayah dengan curah hujan yang tinggi, tetapi juga ada yang sebaliknya.

Gambar 5. Pergerakan Angin  Gambar 6. Peredaran Matahari Semu Tahunan

D. Bentuk Muka Bumi
Indonesia  terdiri  atas  belasan  ribu pulau,  baik  yang  berukuran  besar maupun yang berukuran kecil. Jumlah  pulau  seluruhnya  mencapai 13.466 buah. Luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570   km2          dan lautan seluas  3.257.483  km2.  Ini berarti  wilayah lautannya lebih  luas dari pada wilayah  daratannya. Bentuk lahan yang ada yaitu :
a.  Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m  di  atas  permukaan  air  laut  (dpal) dan berpotensi terjadi bencana alam seperti banjir, tsunami, dan gempa.


b.  Bukit dan Perbukitan
Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m. Bukit tidak tampak curam seperti halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu.
c.   Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter.
d.  Gunung dan Pegunungan
Gunung adalah bagian            dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian   yang   menjulang   tinggi tersebut   dalam   bentuk   puncak- puncak gunung dengan ketinggian 600 meter dpal. Pegunungan adalah bagian  dari daratan  yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan  ketinggian lebih dari 600 meter dpal. 
2.1.2        Faktor Dari Manusia
A.    Kontak Dengan kebudayaan Lain
Perubahan sosial dan budaya akan berjalan dengan cepat apabila masyarakat sering melakukan kontak dengan kebudayaan lain. Proses yang mempercepat kontak dengan kebudayaan lain adalah proses difusi, karena adanya difusi ini suatu penemuan baru yang di terima oleh masyarakat dapat di teruskan dan di sebarkan pada masyarakat luas sampai masyarakat dapat menikmati kegunaannya. Proses yang mempercepat kontak sosial juga dapat terjadi karena akulturasi yang bersifat berkelanjutan dan memerlukan hubungan dekat antar manusia.



B.     Sistem Pendidikan Formal Yang Lebih Maju
Pendidikan formal sangat penting karena dengan pendidikan formal masyarakat akan mendapatkan nilai-nilai tertentu untuk menerima hal-hal baru dan berfikir lebih rasional dan ilmiah serta cara pandang terhadap masalah yang lebih obyektif
C.    Toleransi
Masyarakat yang memiliki sifat toleransi cenderung akan mudah menerima hal-hal yang baru, sehingga proses perubahan sosial budaya akan berjalan lebih cepat karena masyarakat sangat toleranan dengan prilaku menyimpang positif dan negatif.
D.    Sistem Statifikasikan Terbuka
Sistem stratifikasiterbuka maka hal itu akan memberikan kesempatan adanya gerak sosial vertical dan peluang yang luas bagi individu untuk meningkatkan diri untuk maju dan berusaha menaikan status sosial dalam masyarakat
E.     Penduduk Yang Heterogen
Dalam masyarakat heterogen yang memiliki latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologi yang berbeda akan mudah dan sering terjadi pertentangan yang akan memicu perubahan aktivitas manusia.
2.2 Aktivitas Penduduk Indonesia
2.2.1 Aktivitas Penduduk Dataran Tinggi
  1. Pertanian
Wilayah daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan memiliki udara yang subur dan udara yang sejuk sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Sebagian besar penduduk juga masih banyak yang tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Penduduk daerah pegunungan juga banyak yang memanfaatkan suhu udara yang dingin untuk menanam sayuran dan tanaman perkebunan. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe. Tanaman perkebunan yang ditanam di dataran tinggi antara lain teh, kakao, dan kopi.
  1. Pariwisata.
Kegiatan pariwisata sangat cocok di daerah pegunungan. Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya Bandung dan Dieng.

  1. Peternakan.
Peternakan banyak diusahakan di daerah pegunungan karena iklimnya yang cocok. Daerah dataran tinggi mempunyai iklim yang cukup dingin. Dengan udara yang sejuk ini rumput dan tumbuhan yang menjadi pakan ternak akan tumbuh dengan baik. Kondisi demikian cocok untuk memelihara ternak. misalnya sapi perah, kambing, kelinci, ayam pedaging dan ayam petelur. 
  1. Perdagangan
Kondisi iklim pegunungan yang sangat cocok untuk pertanian dan perkebunan sehingga banyak menhasilkan sayuran dan hasil tanaman lainnya. Pedagang dataran tinggi membeli hasil daerah dataran tinggi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kopi, dan cengkeh. Biasanya hasil pertanian mereka dijual kepada para pedagang yang nantinya akan menjual hasil pertanian tersebut ke daerah lain.
  1. Buruh Perkebunan .
Di daerah dataran tinggi biasanya terdapat perkebunan besar. Perkebunan tersebut biasanya membutuhkan tenaga kerja untuk kegiatan dalam perkebunan tersebut. Banyak penduduk di sekitar perkebunan yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Misalnya buruh di perkebunan teh, kopi dan cengkeh. 
2.2.2 Aktivitas Penduduk di Dataran Rendah
Di Indonesia daerah dataran rendah merupakan daerah yang penuh dengan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk. Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana. Aktivitas penduduk di daerah pengunungan antara lain sebagai berikut.
  1. Pertanian
Wilayah daratan rendah yang datar sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Di daerah dataran, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah aluvial atau hasil endapan  sungai yang subur. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Dengan tersedianya lahan yang luas mereka juga menanam berbagai jenis tanamam perkebunan seperti kelapa, kakao, dan karet.


  1. Peternakan. 
Peternakan banyak diusahakan di daerah dataran rendah karena iklimnya yang cocok. Selain sebagai petani mereka juga biasanya berternak, sisa dari pertanian biasaya digunakan sebagai pakan ternek mereka. Hewan yang diternakan misalnya sapi pedaging, kambing, kelinci. 
  1. Perdagangan. 
Pembangunan sarana dan prasarana yang tersedia di daerah dataran rendah memudahkan mereka dalam melakukan kegiatan perdagangan. Di daerah  dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya. Biasanya hasil pertanian mereka dijual ke pasar yang ada di daerah sekitarnya. Selain itu dengan padatnya penduduk juga menyebabkan kebutuhan sehari-hari mereka bertambah, para pedagang menyediakan kebutuhan sehari-hari mereka.
  1. Buruh perkebunan .
Di daerah dataran rendah biasanya memiliki wilayah yang subur. Dengan wilayah yang subur banyak perkebunan yang mereka lakukan Perkebunan tersebut biasanya membutuhkan tenaga kerja untuk kegiatandalam perkebunan tersebut. Banyak penduduk di sekitar perkebunan yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Misalnya buruh di perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet, dan perkebunan coklat.
  1. Pertukangan.
Dengan mudahnya sarana transpotasi dan tersedianya bahan baku yang melimpah penduduk dataran rendah biasanya bekerja dalam pertukangan. Mereka membuat mebelair dan alat rumah tangga lainnya.
  1. Jasa.
Khusus untuk daerah perkotaan penduduknya banyak bekerja pada bidang jasa seperti menjadi karyawan pabrik, penjahit, dan karyawan perusahaan.
2.2.3 Aktivitas Penduduk di Daerah Pantai
Penduduk memilih mata pencaharian mereka sesuai dengan ketersediaan yang terkandung di alam. Daerah pantai yang sangat dekat dengan laut yang merupakan tempat hidup berbagai jenis ikan dan hewan laut lainnya. Berikut ini beberapa aktifitas penduduk di daerah pantai
  1. Nelayan
Kehidaupan mereka yang sangat dekat dengan laut menyebabkan mereka memanfaatkan kekayaan alam yang ada di laut. Sebagian besar penduduk memilih bekerja sebagai nelayan dibandingkan bercocok tanam. Hal ini disebabkan kondisi tanah yang kurang baik untuk dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Mereka melaut dan menangkap ikan untuk kemudian menjualnya ke pasar atau mengolahnya menjadi ikan asin.
  1. Petani Garam.
Air laut yang rasanya asin karena mengandung garam. Penduduk daerah pantai memanfaatkan air laut menjadi garam. Namun tidak semua pantai air lautnya dapat dibuat garam, hal ini disebabkan kadar garam dan kondisi cuaca di saerah tersebut. Mereka membuat garam dengan cara mengumpulkan air laut dalam kolam-kolam, setelah air laut terkumpul kemudian air dibiarkan kering oleh terik matahari. Setelah itu garam dijual unruk menjadi garam seperti yang dapat kita lihat di warung-warung.
  1. Perdagangan. 
Daerah pantai juga merupakan tempat wisata yang menarik, sehingga sebagian penduduk bekerja sebagai penjual jasa. Biasanya mereka menawarkan dagangannya kepada wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Aneka macam hasil kerajinan laut yang mereka tawarkan.
  1. Perikanan. 
Aktivitas lain dari penduduk di daerah pantai adalah perikanan air payau. Perikanan ini diusahakan dalam bentuk kolam luas yang disebut tambak. Ikan yang banyak dibudidayakan pada tambak adalahh ikan yang bernilai tinggi, seperti bawal, bandeng dan lobster.
Dengan adanya aktivitas manusia dalam pemenuhan kebutuhannya yang memanfaatkan alam sebagai penghasil ekonominya. Manusia menggunakan alam sebagai pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam hidupnya. Pemikiran manusia yang semakin lama berkembang, manusia selalu berfikir secara subjektif dan objektif dalam upaya peningkatan kesejahteraan dengan peningkatan penghasilan ekonomi manusia pada semua wilayah di indonesia.Memanfaatkan alam secara baik dan mengolah berbagai sumber daya alam yang awalnya memiliki nilai yang sedikit menjadi nilai yang sangat berharga dan kesejahteraan dalam suatu wilayah dengan wilayah lain selalu berbeda karena penampang muka bumi yang berbeda sehingga sumber daya alam dan manusia yang di hasilkan juga berbeda.
Kemudian dari berbagai aktivitas manusia di beragai wilayah yang memiliki oenampang bumi yang berbeda, menimbukkan berbagai interaksi antar manausia dalam pemenuhan kebutuhannya.
·         Saling membantu antar angggota masyarakat dalam mengolah hasil alam.
·         Adanya hubungan timbal balik atarara manusia yang menghasilkan hasil alam dengan manusia yang membutuhkan hasil alam
·         Antivitas-aktivitas manusia pada berbagai wilayah menimbulkan keharmonisan antar para penduduk yang bermata pencaharian berbeda dan saling membantu
·         Terjadi interelasi antara masyarakat dengan alam




BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Indonesia memiliki wilayah dan penampang bumi yang berbeda menghasilkan berbagai aktivitas manusia yang menimbulkan interelasi antar manusia dengan manusia dan manusia dengan alam. Dalam memenuhi kebutuhannya manusia memanfaatkan alam untuk kemudian hasil alam di olah menjadi barang yang nilainya lebih tinggi dan selalu meningkatkan penghasilan mereka dalam mencapai kesejateraan dalam hidupnya.
Faktor yang  mempengaruhi aktivitas peduduk yaitu :
1.      Letak wilayahnya
2.      Keadaan iklimya
3.      Keadaan topografinya
4.      Bentuk lahan dan muka bumi
5.      Interaksi antar manusia dan alam
6.      Interaksi antar sesama manusia
3.2 Saran
            Manusia memanfaatkan alam sebagai pemenuhan kebutuhan dalam hidupnya. Aktivitas manusia tersebut dapat merusak alam jika manusia tidak mempertimbangkan semua hal yang berkenaan yang merusak alam. Sehingga jika manusia ingin menggunakan alam secara maksimal jangan lah merusak alam dan memanfaatkan alam secara maksimal tanpa merusak ekosistem alam.


DAFTAR PUSTAKA

Bintarto, R. (1997). Geografi Sosial – Buku Penuntun. Yogyakarta: U.P. Spring
A . Gunarsih Karta Sapoetra, 2004, Klimatologi: Pengaruh Iklim Terhadap Tanah Dan Tanaman, Bumi Aksara, Jakarta
Benyamin Lakitan. 1994, Dasar-dasar Klimatologi, Rajawali Pers, Jakarta

Komentar