DASAR-DASAR GEOGRAFI
INDUSTRI, TRANSPORTASI, CBD, DAN BANDAR
OLEH
KELOMPOK 12
ADE NOVRIANDA
(3153131001)
FITRI PURNAMA (315131013)
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa di mana berkat rahmat dan
karunianya makalah ini dapat selesai pada waktunya. Makalah ini membahas
tentang perkembangan Industri, Transfortasi, dan Kawasan industri yang tersebar
luas di seluruh indosesia.
Penyusun
juga banyak mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam menyusun makalah ini yaitu ide dan gagasan dari berbagai pihak yang
sangat membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Penyusun juga mengucapkan
banyak terimakasih kepada para pembaca yang berkenan membaca dan mengambil
manfaat dari makalah ini.
Penyusun
juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan seperti dari
isi serta sumber-sumber penulisan makalah ini. Di harapkan para pembaca dapat
memberikan sejumlah kritik dan saran agar kami para penyusun makalah ini dapat
memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan kami ucapkan terima kasih.
Medan,
27 Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah................................................................................................ 1
1.3 Tujuan................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................ 3
2.1 Bentang Lahan
Industri....................................................................................... 3
2.2 CBD (Central Busines Distict) Dan
Karakteristiknya.......................................... 14
2.3 Pertumbuhan
dan Perkembangan Transportasi.................................................... 15
2.4 Perkembangan,
Kawasan , Relokasi, dan Kerjasama Industri............................. 18
2.5 Perkembangan
Bandar : Pelabuhan laut, Udara, Darat........................................ 20
BAB III
PENUTUP........................................................................................................ 25
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 25
3.2 Saran..................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebagai kelanjutan dari hasil-hasil yang telah dicapai pada tahun-tahun sebelumnya, sektor industri
menunjukkan perkembangan yang semakin mantap. Kegiatan unit-unit produksi
industri pada umumnya berjalan cukup baik. Produksi barang kebutuhan
sehari-hari dapat memenuhi permintaan masyarakat pada tingkat harga yang
relatif stabil. Meningkatnya jenis industri tersebut
secara bertahap dapat menunjang pembangunan industri yang lebih terpadu, baik antara industri besar, menengah, kecil dan
tradisional, maupun antar sektor industri itu sendiri yang pada gilirannya
akan dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi terciptanya lapangan
kerja baru.
Kemajuan di bidang penanaman modal ditandai oleh meningkatnya minat
calon penanaman modal untuk menanam modal di daerah-daerah luar pulau Jawa. Demikian pula
telah mulai tumbuh minat untuk investasi di beberapa industri dasar (industri
kunci) yang amat penting peranannya dalam rangka menghasilkan bahan baku dan
penolong bagi industri hilir.
Industri memunculkan berbagai bisnis yang memproduksikan
berbagai barang industri yang dihasilkan. Bisnis sendiri banyak di pelopori
oleh perusahaan-perusahaan besar yang menghsilkan barang-barang yang memiliki
ekonomi yang tinggi. Bisnis dalam arti
luas adalah suatu istilah umum yang menggambarkan suatu aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa
dalam kehidupan sehari-hari. Usaha yang
meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi,
komunikasi, usaha jasa dan pemerintah, yang bergerak dalam bidang membuat dan
memasarkan barang dan jasa kepada konsumen.
Bisnis
memiliki berbagai macam jenis seperti transportasi, penghasil barang elektronik,
dan lainnya. Transportasi berguna dalam menunjang industi karna dapat
memudahkan dalam mempelancar arus barang dan penumpang. Tranportasi juga
memudahkan dalam pemerataan pembangunan serta menggalang persatuan dan kesatua.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Bentang Lahan
Industri
1.2.2
CBD Dan
Karakteristik CBD
1.2.3
Pertumbuhan Dan
Perkembangan Transportasi
1.2.4
Perkembangan,
Kawasan, Relokasi, Dan Kejasama Industri
1.2.5
Perkembangan Badar :
Pelabuhan laut, Darat, Udara
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu agar mengetahui lebih
dalam tentang industri, pembagian-pembagian industri, jenis-jenis industri
seperti apa, dan fungsi dari adanya industi. Kawasan indusri dan kerjasama
industri oleh berbagai pihak. Pembagian berbagai tranportasi dan kegunaan dari
transportasi. Perkembangan dan pertumbuhan badar serta. Pertumbuhan dan
perkembangan transfortasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bentang Lahan
Industri
A. Istilah Dalam
Kegiatan Industri
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang
dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang
bangun dan perekayasaan industri.
Bentang lahan industri merupakan fenomena geografi yang
berkaitan dengan kegiatan industri bermula dari penentuan lokasi industri,
faktor-faktor pendukung dan penghambat pembangunan industri hingga mengolah
bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau bahan jadi. Istilah-istilah
dalam kegiatan industri yaitu :
·
Kegiatan Ekonomi : Aktivitas manusia yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa.
·
Bahan Mentah : Semua bahan yang di peroleh
dari SDA atau usaha manusia untuk di manfaatkan lebih lanjut, contoh kapas,
biji besi, kapur, dan kayu.
·
Bahan Baku : Bahan mentah yang di olah
atau tidak di olah dan dapat bermanfaat sebagai saraba produksi dalam industri.
Contoh lempengan alumunium, otomotif, dan industri tekstil.
·
Barang Setengah Jadi : Bahan mentah atau bahan baku yang telah
mengalami satu atau beberapa tahap proses industri dan dapat di olah lebih
lanjut untuk menjadi barang jadi.
·
Barang Jadi : Barang hasil industri
yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat
produksi, contoh pakaian hasil industri garmen.
·
Kegiatan Rancang
Bangunan : Kegiatan industri yang
berhubungan dengan perencanaan pendirian industri atau pabrik secara
keseluruhan atau bagian-bagiannya.
·
Perekayasaan
Industri : Kegiatan industri yang
berhubungan dengan perencanaan atau pembuatan mesin-mesin atau peralatan pabrik
dan peralatan industri lainnya.
·
Manufaktur : Kegiatan mengolah bahan
mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.
B. Lokasi Industri
Dalam menentukan lokasi industri di perlukan berbagai
pertimbangan. Faktor terpenting adalah Faktor Lokasi. Semakin strategis lokasi industri
semakin besar untuk mendapakan keuntungan. Penentuan lokasi industri memiliki
beberapa kecenderungan antara lain :
·
Industri yang di tempatkan mendekati sumber bahan
mentah. Jenis industri yang mebutuhkan bahan mentah yang relatif banyak dan
kegiatan produksinya di perkiraaan akan mengalami susut dalam proses
pengangkutan bahan-bahan mentah atau mudah rusak(busuk) atau Pengangkutan bahan
mentah lebih mahal dari pengangkutan bahan jadi. Contoh industri semen, susu,
minyak, dan sebagainya.
·
Industri yang di
tempatkan dekat dengan pusat-pusat penduduk. Jenis industri ini merupakan
industri padat karya (human intensive)
yang banyak membutuhkan tenaga kerja secara massa, misal industri garmen dan
elektronik.
·
Industri yang di tempatkan mendekati atau di daerah
pemasaran (market). Bahan baku yang
di butuhkan dapat bertahan lama, produksi yang di hasilkan mudah rusak dan
tidak tahan lama, hasil produksi membutuhkan pemasaran yang sangat luas dan
pengangkutan bahan jadi lebih mahal dari pada pengangkutan bahan baku.
Alfred Weber mengajukan konsep baru, yaitu teori lokasi (The Location Theory). Teori ini mengembangkan untuk melihat atau
memperhitungkan pola penempatan lokasi industri secara logis dan konsisten
secara ekonomi. Prinsipnya yakni penentuan lokasi industri harus dipilih
ditempat yang ongkosnya minimal.
Ada tiga faktor yang menentukan lokasi suatu pabrik
antara lain :
1.
Material
2.
Konsumsi
3.
Tenaga Kerja
Untuk mencapai ongkos paling minimal penentuan lokasi
pabrik perlu dilakukan inventarisasi terhadap hal-hal :
1.
Homogennitas Wilayah
2.
Ketersediaan Bahan
Mentah Dan Peluang Pengangkutan
3.
Upah Tenaga Kerja
4.
Biaya Pengangkutan
Dari Pabrik Ke Pasar (Konsumen)
5.
Sifat Bahan Mentah
Setelah memperhitungkan berbagai faktor tersebut baru
dapat di tentukan lokasi yang optimum. Lokasi optimum ialah lokasi terbaik dan
menguntungkan secara ekonomis.
C. Faktor-Faktor
Pendukung Pembangunan Industri
·
Tersedianya Barang
Yang Cukup
·
Tersedianya Tenaga
Kerja
·
Tersedianya Sumber
Energi
·
Tersedianya Modal
Yang Cukup
·
Adanya Pemerintahan
Yang Stabil
·
Sistem Pemasaran
Yang Lancar
·
Iklim Usaha Yang
Menguntungkan Untuk Orientasi Kegiatan Industri
·
Tersedianya
Insfratruktur Yang Menunjang Kegiatan Industri
·
Letak Geografi Yang
Strategis dan Menguntungkan
·
Kerjasama Dengan
Pihak Atau Negara Lain
D. Faktor-Faktor
Penghambat Pembangunan Industri
·
Kekurangan Modal
Kerja
·
Terbatasnya Tenaga
Kerja Yang Terampil dan Ahli
·
Pemasaran Hasil
Industri Yang Kurang Lancar
·
Kualitas Barang Yang
Di Hasilkan Rendah
·
Infrastruktur kurang
memadai
·
Komponen Bahan Baku
Tertentu Masih Bergantung Pada Luar Negeri (import)
·
Sikap Mental
Masyarakat Yang Lebih Menyukai Produk Luar Negeri Hanya Karena Gengsi Atau
Status
·
Adanya Iklim
Berusaha Yang Tidak Sehat (Monopoli)
E. Jenis-Jenis Industri
1. Berdasarkan Jumlah
Tenaga Kerja
·
Industri besar adalah yang menggunakan tenaga kerja
yang relatif banyak, Ciri-cirinya yaitu :
o Permodalan yang sangat besar
o Peralatan yang digunakan lengkap dan modern
o Organisasi perusahaan teratur
o Menggunakan tenaga kerja yang terampil
o Jumlah pekerja lebih dari 300 orang
o Barang yang dihasilkan berkualitas baik
o Menghasilkan barang dalam jumlah besar
o Fungsi usaha sebagai lapangan kerja
·
Industri sedang adalah industri yang menggunakan tenaga
kerja yang relatif lumayan banyak, Ciri-cirinya yaitu :
o Permodalan relatif besar
o Menggunakan alat-alat yang cukup lengkap
o Memiliki pekerja antara 10-100 orang
o Menggunakan tenaga kerja upahan
o Fungsi usaha sebagai mata pencaharian pokok
·
Industri kecil adalah industri yang menggunakan
tenaga kerja yang relatif sedikit, Ciri-cirinya yaitu :
o Permodalan relative kecil
o Peralatan yang di gunakan masih sederhana
o Jumlah pekerja kurang dari 10 orang
o Kualitas barang yang dihasilkan sederhana
o
Fungsi usahanya sebagai pekerjaan sampingan
·
Industri rumah
tangga adalah industri yang menggunakan tenaga kerja antara 1 sampai 4 orang.
2. Berdasarkan
Penggolongan Departemen Perindustrian
a. Kelompok Industri
Kimia Dasar (IKD)
·
Industri agrokimia, contoh pupuk urea dan pestisida
·
Industri selulosa
dan karet, contoh Kertas, dan pulp
·
Industri kimia
organik contoh bahan peledak, resin PVC, bahan kimia tekstil dan polypropylene.
·
Industri kimia
organik contoh semen, serat kaca, asam sulfat dan kaca lembaran.
b. Kelompok industri
mesin logam dasar dan elektronika (IMELDE) kelompok industri.
·
Industri mesin
perkakas contoh mesin bubut, mesin bor, mesin press, dan mesin gergaji
·
Industri mesin dan peralatan pertanian contoh
traktor tangan, traktor mini, polisher, dan pompa irigasi
·
Industri alat-alat
berat konstruksi contoh mesin pemecah batu, bulldozer, excavator, dan motor
grader
·
Industri mesin
listrik contoh transformator tenaga, generator listrik, dan motor listrik
·
Industri mesin
elektronika contoh radio transmitter, pesawat radio, televisi, pesawat telepon,
dan amplifier
·
Industri kendaraan bermotor
(otomotif) contoh kendaraan bermotor roda empat, kendaraan bermotor roda dua
dan komponennya
·
Industri kereta api contoh gerbong penumpang dan
barang
·
Industri pesawat
terbang contoh pesawat terbang dan helikopter
·
Industri perkapalan
contoh kapal baja baru dan reparasi kapal
·
Industri mesin dan
peralatan pabrik contoh mesin dan peralatan
·
Industri logam dan
produk dasar terdiri dari industri baja dan industri bukan baja.
c. Kelompok Aneka
Industri (AI)
·
Industri pangan contoh minyak goreng dan margin
·
Industri tekstil
contoh kain, benang tenun, pakaian jadi, dan zat warna tekstil
·
Industri kimia
contoh sabun cuci, pasta gigi, karung plastik, tinta, korek api, dan kotak
karton.
·
Industri alat
listrik dan logam contoh kipas angin, lemari es, accu, mesin jahit, dan kamera.
·
Industri bahan
bangunan dan umum contoh kayu gergajian, kayu lapis, mebel, marmer, dan sepatu
kulit.
d. Kelompok Industri
Kecil (IK)
Sifat bidang industri kecil adalah industri yang
bergerak dengan jumlah tenaga kecil, modal kecil, dan teknologi sederhana dan
meliputi industri rumah tangga. Pemerintah telah mendirikan LIK (Lingkungan
Industri Kecil) dan perkampungan Industri kecil (PIK).
LIK adalah
perwujudan industri kecil yang tingkat sudah lebih maju dan sedikit lebih kuat.
PIK adalah industri kecil yang kegiatannya masih di laksanakan di pedesaan.
Contoh seperti kerajinan ayaman, aksesoris (perhiasan), Dan perabotan dari
tanah.
3.
Berdasarkan
Produktifitas Perorangan Dalam Industri
·
Industri primer adalah industri yang menghasilkan
barang-barang tanpa pengolahan lebih lanjut, seperti perkebunan, pengerikan
ikan, penggilingan padi.
·
Industri skunder
adalah industri yang menghasilkan barang-barang yang membutuhkan pengelolahan
lebih lanjut seperti industri pemintalan, pengolahan batik.
·
Industri tersier
adalah industri yang bergerak di bidang jasa seperti perdagangan dan
transportasi.
4.
Berdasarkan
Lokasi Unit Usaha
·
Industri yang
berorientasi pada pasar (market oriented
industry) adalah industri yang di bangun mendekati konsumen seperti makanan
dan minuman.
·
Industri yang berorientasi pada tenaga kerja (power oriented industry) adalah industri
yang di bangun di tempat pemusatan penduduk contoh industri tekstil
·
Industri yang berorientasi pada tempat pengolahan (supply oriented industry) yaitu industri
yang di bangun di tempat pengolahan.
·
Industri yang berorientasi pada bahan baku (raw material oriented industry) yaitu
industri yang di bangun di tempat tersedia bahan baku contoh indistri semen
·
Industri yang tidak
terikat oleh hal-hal tersebut di atas (foolose
industry) adalah industri yang dapat di bangun di segala tempat tanpa
terikat oleh persyaratan tersebut.
5.
Berdasarkan
Bahan Mentah
·
Industri agraris
adalah industri yang mengolah mentah dari hasil pertanian contoh industri
minyak goreng, kopi, teh, dan gula
·
Industri non agraris
adalah industri yang mengolah bahan mentah dari hasil pertambangan contoh
industri semen, Indutri perikanan, dan industri besi baja
6. Berdasarkan Tahapan
Proses Produksi
·
Industri hulu adalah industri yang tahapan
produksinya mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi bahan setengah jadi
contoh industri kayu olahan, minyak bumi, dan industri alumunium.
·
Industri hilir
adalah industri yang tahapan produksinya mengolah barang setengah jadi menjadi
barang jadi contoh industri pipa, Indutri kayu, dan industri kawat.
7.
Berdasarkan
Hasil Produksi
·
Industri berat
adalah industri yang menghasilkan mesin dan alat produksi contoh industri
alat-alat berat, industri mesin percetakan, dan industri alat transportasi.
·
Industri ringan adalah industri yang menghasilkan
barang jadi atau barang yang siap pakai dan langsung di konsumsi masyarakat
contoh industri makanan dan minuman, industri obat-obatan (farmasi)
8. Berdasarkan Struktur
Pemodalan
·
Industri penanaman modal dalam negeri (PMDN) adalah
industri yang permodalan yang permodalannya secara keseluruhan berasal dari
penanaman modal dari negeri oleh pemerintah atau pengusaha nasional
·
Industri penanaman
modal asing (PMA) adalah industri yang permodalan secara keseluruhan berasal
dari penanaman modal asing (investor asing)
·
Industri patungan
(Joint Venture) adalah industri yang permodalannya bersala dari kerjasama antara
swasta nasional dengan swasta asing dengan perbandingan jumlah modal yang telah
di tentukan.
9.
Berdasarkan
Daerah Pemasaran
·
Industri lokal (industry nonbasic) adalah industri yang
produknya di pasarkan di dalam negeri contoh industri makanan ringan (snack)
·
Industri dasar (industry
basic) adalah industri yang produknya di pasarkan didalam dan di luar
negeri contoh industri kayu lapis dan semen
10.
Berdasarkan
Yang Mengusahakan
·
Industri rakyat
adalah industri yang di usahakan oleh rakyat
·
Industri negara adalah industri yang di usahakan
oleh negara dan umum merupakan BUMN contoh industri kertas pada larang dan
industri pupuk kujang cikampek.
11.
Berdasarkan
Bahan Dasar
·
Industri campuran
adalah industri yang membuat atau memproduksikan lebih dari satu jenis barang.
·
Industri trafik adalah industri yang seluruh bahan
mentah diperoleh dari import contoh industri minuman anggur dan industri
pemintal wol
·
Industri konveksi adalah industri yang membuat
pakaian jadi atau busana
·
Industri perakitan (assembling) adalah industri yang kegiatannya merakit beberapa
komponen menjadi barang jadi contoh industri perakitan mobil.
12.
Berdasarkan
Pengambilan Bahan Baku
·
Industri ekstraktif adalah jenis industri yang
mengambil bahan baku langsung dari alam seperti pertambangan, pertanian,
perikanan, dan kehutanan. Lokasi industri ini mendekati bahan baku.
·
Industri
nonekstraktif adalah jenis industri yang bahan baku diperoleh dari tempat lain
yang telah disediakan oleh industri lain.
·
Industri reproduktif adalah industri yang bahan baku
nya di peroleh oleh alam tetapi selalu mengganti dengan yang baru. Contoh
industri pertanian dan perkebunan
·
Industri manufaktur adalah industri yang mengolah
bahan baku dan menghasilkan barang kebutuhan sehari-hari atau yang digunakan
oleh industri lain contoh industri komponen otomotif.
·
Industri fasilitatif adalah kegiatan ekonomi yang
menjula jasa untuk keperluan orang lain. Industri ini dinamakan juga dengan
industri jasa contoh perbangkan, perdagangan, pariwisata, angkutan, dan konsultan.
F. Dampak Industri
·
Dampak Positif
1. Terpenuhi kebutuhan masyarakat oleh hasil industri dalam
negeri sebagai pada barang-barang buatan Terpenuhi kebutuhan masyarakat oleh
hasil industri dalam negeri sebagai pada barang-barang buatan luar negeri pemakaian
menjadi berkurang
2. Industri turut meningkatkan pemasukan devisa bagi negara
3. Pembangunan industri berarti membutuhkan tenaga kerja
yang akan mengurangi pengangguran
4. Meningkatkan pendapatkan masyarakat
5. Memungkinkan terbuka usaha usaha lain di luar bidang
industri contoh jasa angkutan, perbankan, dan perumahan
6. Mendorong masyarakat berfikir lebih maju dan ekonomis
7. Menunda usia perkawinan (usia subur) generasi muda
·
Dampak Negatif
1.
Berkurang lahan
pertanian yang subur karena pembangunan industri memerlukan lahan yang cukup
luas, baik untuk mendirikan industri itu sendiri maupun untuk prasarana lain,
seperti perumahan dan perkantoran
2.
Timbul gaya hidup
yang lebih menyukai buatan luar negeri (import) karena tuntutan gengsi semata
3.
Terjadi arus urbanisasi
yang meningkat di kota-kota
4.
Tumbuh perilaku
konsumerisme dalam masyarakat dan gaya hidup yang boros
5.
Industri dpat
menimbulkan pencemaran terutama berupa pencemaran udara, air, tanah, dan
pencemaran suara. Limbah industri yang tidak melalui pengolahan lebih dahulu
akan merugikan kesehatan dan mata pencaharian petani
Sekedar dampak
pencemaran yaitu :
a. Pencemaran Udara (
Zat CO, CO2, CO3, SO, HC, NO)
·
Suhu naik karena sinar panas matahari yang di
pantulkan muka bumi tertahan oleh zat CO2, CO3,
CO dalam jumlah besar
·
Partikel partikel debu berasal dari
pabrikyang mengandung gas racun dan cepat menyerap air udara. Asap debu
mempercepat proses pembentukan kabut di udara
·
Mengakibatkan kadar O2 di
udara menimbulkan sesak nafas dan batuk kering serta asma
b.
Pencemaran air (pembuangan limbah
kimia, gas beracun, karat besi)
·
Jika mengalir
kekolam, tambak, sungai, danau, dan laut maka ikan dengan segala biologis
didalamnya akan mati
·
Terserap oleh tanah,
mencemari air tanah, dan bakteri-bakteri pembusuk mati
·
Pencemaran air
lainnya yaitu kebocoran minyak dan tumpahan minyak dari kapal tanker yang
mencemari laut. Akibat dari tumpahan minyak itu mengakibatkan :
·
Burung laut mati
·
Ikan dan tumbuhan
laut mati
·
Sebagian besar
keindahan pantai akan rusak
c. Pencemaran Tanah
(Plastik, alat rumah tangga, tali)
·
Plastik tidak dapat diubah dan tidak dapat dibusukan
oleh bakteri pembusuk, walaupun dipendam lama di dalam tanah tidak berubah dan
mutu tanah menjadi buruk
·
Jika plastik di
bakar akan mengotori udara
·
Diterjen memiliki bahan
kimia yang berasal dari minyak bumi mentah dan busa yang di hasilkan diterjen
tidak dapat diuraikan enzim-enzim bakteri pembusuk.
2.2
CBD
(Central Busines Distict) Dan
Karakteristiknya
CBD (Central Busines Distict) atau daerah pusat kegiatan (DPK) adalah
bagian kecil kota yang merupakan pusat dari segala kegiatan politik, ekonomi,
sosial budaya, dan teknologi. Ciri-ciri Central busines distict yaitu :
1.
Adanya pusat perdagangan terutama sektor retail
2.
Adanya kantor-kantor institusi perkotaan
3.
Tidak dijumpainya industri berat/manufaktur
4.
Pemukiman
jarang, kalau pun ada merupakan pemikiman mewah/apartemen sehingga populasi nya
jarang
5.
Ditandai adanya zonasi vertikal yaitu banyak bangunan bertingkat yang
memiliki deferensial fungsi
6.
Adanya pedestrian yaitu suatu zona yang dikhususkan untuk pejalan kaki
karena sering terjadi kemacetan lalu lintas
7.
Adanya multi storey yaitu perdagangan yang bermacam-macam dan ditandai
dengan adanya supermarket atau mall
8.
Sering terjadi masalah pengusuran taua renovasi bangunan
Central Busines
District terbagi dua yaitu
1.
Bagian paling inti (the heart of
the area) yang di sebut RBD (Retail
busines district) dominasi kegiatannya yaitu departement stores, smartshop,
office building, clubs, banks, hotels, dan lain-lainya.
2.
Bagian luarnya
di sebut WBD (wholesale busines district)
yang di tempati bangunan untuk pusat kegiatan ekonomi dalam jumlah besar
seperti pasar, pergudangan, dan penyimpanan barang tahan lama
2.3 Perkembangan Dan Pertumbuhan Transportasi
A. Transportasi
Transportasi merupakan sebuah alat untuk mengangkut barang
ataupun jasa. Transportasi dapat menunjang banyak hal yaitu memperlancar arus
barang dan jasa, serta memudahkan pemerataan pembangunan serta menggalang
persatuan dan kesatuan.
·
Transportasi Darat
Sarana dan prasaranan
angkutan jalan raya merupakan salah satu urat nadi perdagangan. Jenis angkutan
jalan raya meliputi :
1.
Bus antar kota (AKAT)
2.
Bus antar kota antar provinsi (AKAP)
3.
Angkutan perkotaan (ANGKOT)
4.
Pengangkutan umum melayani secara khusus dalam suatu kota
5.
Angkutan
pedesaan (ANGDES) merupakan pengangkutan yang menghubungkan antar kecamatan
dengan kabupaten
6.
Angkutan kereta api di kelola oleh perumka dan paling banyak dijumpai di
pulau jawa
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengembangkan transportasi darat :
1.
Pemeliharaan jalan yang telah ada
2.
Rehabilitasi jalan yang telah rusak
3.
Pelebarang jalan yang telah tersedia
4.
Pembuatan lajur jalan yang baru
·
Transportasi Sungai, Danau, Ferry
Angkutan sungai
dilakukan di daerah yang lalu lintas darat sulit namun mempunyai sungai yang
sangat potensial untuk jaringan lalu lintas. Syarat-syarat sungai sebagai
prasarana lalu lintas :
a.
Memiliki volume air yang stabil
b.
Tingkat erosi dan sedimentasi rendah
c.
Topografi relatif landai
d.
Penampang sungai cukup besar
·
Transportasi Laut
Transportasi laut merupakan
pengangkutan barang dan penumpang yang melintasi laut. Transportasi ini
meliputin armada dan jasa pelayaran, fasilitas pelabuhan, keselamatan pelayanan
yang dijalankan atau di selenggarakan oleh PN PELNI (Pelayaran Nasional) dan swasta.
1.
Pelayaran samudera adalah pelayaran yang melintasi samudera yang
menghubungkan pelabuhan satu negara ke negara lain, umumnya pelayaran ini
digunakan untuk fasilitas transportasi perdagangan internasional yang
mengangkut eksport-import dengan menggunakan kapal besar
2.
Pelayaran
nusantara adalah pelayaran yang menghubungkan wilayah antar pulau di
iondonesia. Seperti pelayaran dengan menggunakan kapal-kapal tanker minyak atau
kapal swasta
3.
Pelayaran lokal adalah pelayaran yang melayani transportasi antar pulau
yang masih dalam suatu satu kawasan pulau, contoh Jakarta-Cirebon,
Jakarta-Surabaya, Umumnya pelayaran ini di gunakan untuk angkutan barang-barang
komoditas nasional
4.
Pelayaran perintis adalah pelayaran yang melayani transportasi antar
pulau untuk daerah yang terpencil atau sulit dijangkau oleh perhubungan darat
dan laut
5.
Pelayaran rakyat adalah pelayaran yang dikelola oleh rakyat yang
digunakan untuk pengembangan ekonomi daerah
Usaha untuk mengembangkan perhubungan laut yaitu :
1.
Meningkatkan jumlah armada pelayaran
2.
Mendatangkan kapal keruk lumpur di pelabuhan
3.
Meningkatkan keselamatan arus barang dan manusia
4.
Meningkatkan daya tampung pelabuhan seperti telah di lakukan di belawan,
tanjung periok, tanjung perak, dan teluk bayur
·
Transportasi Udara
Transportasi udara merupakan
angkutan yang mengangkut barang dan jasa menggunakan jalur udara dengan
menggunakan pesawat.
1.
Penerbangan
Domestik adalah perhubungan udara yang melayani transportasi udaya untuk
wilayah-wilayah didalam negeri, khusus perhubungan perintis atau jangkauan di
daerah terpencil yang belum ada jaringan transportasi laut, darat, dan sungai
2.
Penerbangan internasional adalah perhubungan udara yang melayani
transportasi udara meliputi wilayah-wilayah yang ada di luar indonesia yang di
laksanakan oleh perusahaan negara
3.
Penerbangan perintis adalah perhubungan udara yang di tunjukan untuk
daerah-daerah terpencil di wilayah indonesia contoh penerbanagan didaerah irian
jaya dan maluku
Upaya dalam mengembangkan transportasi udara :
1.
Membina dan mengembangkan
penerbangan nusantara, lokal, perintis, umum, dan internasional.
2.
Membina sarana dan prasarana penunjang penerbangan sesuai kemampuan
negara untuk mempercepat pembangunan nasional
3.
Menyempurnakan perusahaan penerbangan dan lembaga terkait terutama dalam
memberikan pelayaran kepada para pengguna jasa angkutan udara
B.
Kendala Dalam Transportasi
·
Kemacetan lalu lintas upaya mengatasinya yaitu meningkatkan disiplin para
pemakai jalan, fasilitas pengaturan dan pengawasan lalu lintas, serta
peningkatan disiplin pemakai jalan terutama para pengguna kendaraan bermotor
·
Masalah pengangkutan laut memgangkut armada dan jasa pelayaran fasilitas
pelabuhan, pengerukan, keselamatan pelayaran, seperti syhbandar, navigasi,
telekomunikasi serta kegiatan pengamanan laut dan pantai
·
Kebakaran hutan yang membuat udara menjadi berkabut yang sangat
mengganggu perhubungan udara
·
Kecelakaan yang merugikan penumpang dan pengusaha dibidang perhubungan
disebabkan kapasitas muat melebihi batas
·
Jadwal keberangkatan transportasi tidak tepat biasa terjadi pada angkutan
kereta api dan angkutan udara
·
Pemusatan akhir (terminal) terdapat di pusat kota sehingga menimbulkan
kemacetan
C.
Upaya Mengatasi Masalah
Transportasi
·
Pembangunan jaringan jalan baru, jembatan, dan jalan-jalan bebas hambatan
(jalan tol)
·
Peningkatan ketertiban berlalu lintas baik bagi pejalan kaki maupun
pengguna jasa jalan
·
Pembangunan terminal pusat kota
·
Penambahan armada pusat kapal untuk angkutan pelayaran nusantara
·
Penambahan sarana angkutan dan frekuensi angkutan yang dilakukan PERUMKA
dengan menambah gerbong dan penambahan jadwal perjalanan
2.4 Pertumbuhan Dan Perkembangan, Relokasi, Dan Kerja Sama Industri
Kegiatan industri pada masa lampau berbeda dengan masa
sekarang, menurut Rostow
perkembangan industri pada umumnya atas lima kategori yaitu :
1.
Masyarakat tardisional (the
traditional society) adalah suatui masyarakat yang stukturnya dibangun
dalam fungsi produksi yang sangat terbatas atau penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi masih sangat sederhana dan hanya untuk kebutuhan sendiri
2.
Prakondisi (the precondition for
take off) mulai adanya cara-cara baru dalam pembuatan barang dan kebutuhan
dan muncul benbagai perubahan sosial yang di arahkan untuk merubah pondasi yang
tangguh bagi perkembangan selanjutnya.
3.
Masa tinggal landas (take off)
adalah suatu kondisi dimana segala kendala sudah dapat diatasi dan tumbuh
berbagai trobosan yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mulai ada
perkembangan industri yang menimbulkan investasi
4.
Menuju arah kedewasaan (the drive
to maturity) merupakan suatu tahapan perkembangan industri yang tumbuh
secara terus-menerus dan sumbanagn tterbesar bagi pendapatan nasionalserta di
tandai dengan hadirnya industri baru yang berteknologi canggih
5.
Masyarakat konsumsi tinggi (the age
of moss consumption) merupakan tahapan perkembangan industri yang di tandai
dengan oleh hadirnya industri barang
yang tahan lama dan jasa.
Kawasan industri (indutrial
estate) adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang
di lengkapi dengan prasarana dan sarana seperti lahan, lokasi, fasilitas yang
lengkap, dan tempat pembuangan limbah yg telah di sediakan oleh perusahaan
industri. Kawasan berikat (bonden zone)
yakni suatu kawasan yang batas tertentu didalam wilayah pabean yang di
berlakukan secara khusus dibidang pabean yakni terhadap barang masuk(import).
Tujuan kawasan industri yaitu :
a.
Mempercepat pertumbuhan industri
b.
Memberikan kemudahan bagi kegiatan industri
c.
Mrndorong kegiatan industri agar terpusat pada lokasi
d.
Menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan lingkungan
Relokasi industri adalah pemindahan industri dari negara-negara maku ke
negara berkembang dengan alasan :
a.
Upah buruh di negara berkembang lebih murah
b.
Untuk mengurangi tingkat polusi
c.
Memiliki tenaga kerja yang sesuai dengan industri
d.
Untuk mengembangkan dan memperluas industri
e.
Untuk memperluas pemasaran industri
Keuntungan reloksi industri bagi
negara yng di tuju :
a.
Terjadi pemindahan modal dari negara maju ke negara berkembang
b.
Datangnya ahli-ahli teknologi dari berbagai negara
Kerja sama industri yaitu bergabunngnya suatu negara dengan negara lain
dengan adanya kepentingan yang sama. Timbulnya kerjasama industri karena adanya
faktor antara lain :
a.
Perbedaan potensi fisik dan non fisik yang mendorong timbul kerjasama
antar negara yang saling menguntungkan, potensi berupa kekayaan alam, iklim,
tanah, air, flora, fauna, dan lainnya.
b.
Adanya persamaan kepentingan timbul kerjasama yang antar negara yang
memiliki tujuan yang sama untuk saling memelihara dan mengamankan factor yang
dibutuhkan dalam sector industri.
c.
Perbedaan sumber daya mendukung proses
kerjasama industri yang berhubungan denga SDA seperti bahan mentah, SDM
sebagai pekerja, dan daerah pemasaran produk membentuk kerjasama industri.
Bentuk kerja sama antar negara antara lain :
1.
Bidang teknologi dapat menimbulkan proses alih teknologi dari negara maju
ke negara berkembang.
2.
Bidang tenaga kerja yaitu mengirimkan tenaga kerja ke negara yg
kekurangan tenaga kerja yang belum terampil untuk mengikuti training atau
pelatihan di negara maju atau negara maju mengirimkan tenaga ahli ke negara
berkembang.
3.
Bidang permodalan di gunakan untuk pembangunan industri dengan di lakukan
kerja sama dalam bidang permodalan dengan mendirikan usaha patungan
4.
Bidang bahan baku yaitu mencari pemasok bahan-bahan mentah untuk
kebutuhan industri negara-negara lain
5.
Bidang pemasaran yaitu kerjasama yang dilakukan untuk memperluas kawasan
pemasaran barang industri ke negara lain
2.5 Pengembangan Badar : Pelabuhan Udara, Laut, dan Darat
·
Pelabuhan Udara (Bandara)
a.
Pengembangan
Fasilitas Bandar Udara
Pengembangan fasilitas bandar udara ditujukan untuk
meningkatkan kapasitas, kemampuan,
cakupan, keamanan dan keselamatan, kenyamanan transportasi udara dan
meningkatkan jarak tempuh pesawat udara. Kegiatan pembangunan prasarana bandar
udara berupa perpanjangan landasan 35.947 meter persegi, pembangunan dan
perluasan terminal penumpang seluas 7.607 meter persegi, pembangunan bangunan
penunjang operasi seluas 5.167 meter persegi.
b.
Pengembangan
Keselamatan Penerbangan
Dalam rangka menunjang dan meningkatkan keselamatan
penerbangan yang memenuhi persyaratan
penerbangan, kondisi dan jumlah peralatan navigasi, telekomunikasi dan
kelistrikan juga ditingkatkan melalui rehabilitasi dan pemasangan peralatan
telekomunikasi, navigasi penerbangan dan peralatan pengatur lalu lintas
penerbangan., serta peningkatan
peralatan pengatur lalu lintas udara di
bandar udara, demikian penggunaan
peralatan komunikasi, navigasi dan pengatur lalu lintas penerbangan dengan
menggunakan satelit yang mengacu pada persyaratan penerbangan internasional.
c.
Pembinaan
dan Pengembangan Armada Udara
Dalam rangka pengembangan dan
peremajaan pesawat udara, telah dilakukan penambahan pesawat oleh perusahaan
penerbangan milik pemerintah dengan cara sewa yang lebih efisien. Pengebangan
Armada udara di lakukan dengan cara meningkatkan kinerja setiap Institusi
penerbangan. Dengan menambah jadwal penerbanagan baik ke dalam negeri maupun ke
luar negeri.
·
Pengembangan
Transportasi Darat
a.
Pengembangan
Fasilitas Lalu Lintas Jalan
Program pengembangan fasilitas lalu
lintas jalan ditujukan untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas sejalan
dengan pertumbuhan jumlah sarana angkutan jalan maupun
volume angkutannya Pelayanan
angkutan umum di wilayah perkotaan diupayakan melalui peningkatan pengendalian
arus lalu lintas dalam kota dan pembangunan fasilitas terminal barang dan
fasilitas penumpang yang terpadu dengan pengembangan wilayah perkotaan.
Angkutan umum kota dioperasikan oleh swasta, koperasi dan badan usaha milik
pemerintah (Perum PPD dan Perum DAMRI).
Dalam upaya pemerataan pembangunan
telah dikembangkan sistem angkutan perintis
yang ditujukan untuk menciptakan peluang bagi pertumbuhan ekonomi,
khususnya di wilayah-wilayah yang berpotensi tetapi relatif belum berkembang,
di daerah pedalaman dan daerah terpencil. Dalam
upaya mendukung ketertiban, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas jalan,
dilaksanakan program pengembangan fasilitas lalu lintas jalan.
Sesuai
dengan kemampuan keuangan negara, program pengembangan fasilitas jalan
dipertajam prioritasnya, dan diutamakan
untuk kawasan-kawasan yang rawan kecelakaan, diantaranya melalui
pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas, lampu lalu lintas, marka jalan,
serta pagar pengaman jalan, serta pembangunan Automatic
Traffic Control System (ATCS).
b.
Pengembangan
Perkereta-apian
Program pembangunan
perkeretaapia diprioritaskan untuk
peningkatan kegiatan rehabilitasi dan peningkatan prasarana dan sarana kereta
api (KA), dan manajemennya untuk mendayagunakan kapasitas yang tersedia secara
lebih efisien dan efektif. Sebagai hasilnya maka kegiatan operasi angkutan KA telah dapat ditingkatkan baik
ketepatan waktu maupun jumlah penumpang dan barang yang diangkut. Selain itu, pemasangan sinyal
elektrik pada beberapa lintas untuk mendukung tingkat keselamatan dan kapasitas
lintas yang telah padat.
Demikian pula ditingkatkan
pembangunan sarana KA terutama untuk mendukung
kebutuhan pelayanan angkutan kereta
api kelas ekonomi yang terjangkau masyarakat. Program reformasi dibidang
perkeretaapian dilaksanakan melalui persiapan penerapan kebijakan baru dalam
pola pendanaan perkeretaapian yang lebih transparan dan "accountable" antara pemerintah dengan Badan
Penyelenggara kereta api (Perumka) serta rencana restrukturisasi perkeretaapian
dalam proyek efisiensi perkeretaapian.
c.
Peningkatan
Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan
Pembangunan angkutan sungai, danau,
dan penyeberangan ditujukan untuk membuka, meningkatkan, serta menunjang
perekonomian wilayah pedalaman, daerah perbatasan, dan daerah terpencil
terutama di kawasan timur Indonesia, dan terutama untuk menyambung jaringan
transportasi darat yang masih terputus ataupun yang belum tersedia.
Dalam upaya mendukung pemerataan untuk beberapa
kawasan Indonesia yang relatif masih tertinggal, maka program subsidi operasi
angkutan sungai, danau, dan penyeberangan diberikan melalui pengoperasian
kapal-kapal penyeberangan perintis yang sejalan dengan pengembangan
prasarananya dengan membangun dermaga di
daerah-daerah terpencil yang sulit mencari akses transfortasi menggunakan Bis.
Selain itu dilakukan pula
rehabilitasi beberapa dermaga penyeberangan dan dermaga sungai, serta
peningkatan keselamatan angkutan melalui pembangunan rambu penyeberangan, rambu
sungai, Oleh karena itu peranan
angkutan sungai, danau, dan penyeberangan semakin penting dalam memenuhi
kebutuhan angkutan diberbagai pelosok wilayah tanah air.
·
Pengembangan Transportasi Laut
a.
Pengembangan
Fasilitas Pelabuhan Laut
Tujuan utama pembangunan fasilitas pelabuhan laut di
berbagai wilayah di Indonesia adalah untuk membantu meningkatkan kelancaran
arus bongkar muat barang dan penumpang di pelabuhan. pelaksanaan pembangunan fasilitas pelabuhan laut mencakup dermaga
perintis, rehabilitasi dermaga, pembangunan gudang, rehabilitasi gudang, pembangunan
lapangan penumpukan, pembangunan terminal penumpang
b.
Pengembangan
Keselamatan Pelayaran
Tujuan utama pembangunan fasilitas keselamatan
pelayaran adalah untuk meningkatkan keselamatan pelayaran di wilayah perairan
Indonesia. Adapun wujud kegiatan yang ada dalam program pengembangan fasilitas keselamatan pelayaran adalah
pembangunan sarana bantu navigasi yang terdiri dari menara suar, rambu suar, dan peralatan
radio komunikasi serta pengerukan.
c.
Pembinaan
dan Pengembangan Armada Pelayaran
(a) Pelayaran Nusantara
Pelayaran Nudantara melayani transportasi di dareha
seluruh indonesia dengan menambah kapal serta pembangunan dermaga di daerah
yang berpotensi untuk di kembangkan transportasi laut. Serta peningkatan
pelayanan penumpang, fasilitas, angkutan barang yang akan di angkut ke daerah
nusantara.
(b) Pelayaran Perintis
Pelayaran perintis adalah usaha
pemerintah untuk memberikan pelayanan jasa
transportasi laut untuk daerah-daerah terpencil dan terutama yang belum atau tidak bisa dilayani oleh moda transportasi
yang lain. Pengembanga pelayaran perintis
yaitu meningkatkan jumlah kapal serta jadwal keberangkatan kapal, menambah
trayek angkutan kapal, dan meningkatkan sarana dan prasarana dalam
pengangkutan.
(c)
Pelayaran
Samudera
Pelayaran luar negeri ini
merupakan jenis pelayaran samudera terutama untuk
melayani angkutan perdagangan ekspor-impor. Adapun armada nasional yang melayani
pelayaran luar negeri. Dalam
pengembangan nya menambah jumlah kapal, meningkatkan sarana dan fasilitas
kapal, dan menambah berbagai jadwal keberangkatan di berbagai negara.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Industri sudah mengalami perkembagan
dan telah menjadi sumber perekonomian dala suatu negara. Industri memiliki
berbagai kriteria dan berbagai jenis industri yang dalam pemmbangunan dan
pengembangan nya harus memenuhi berbagai persyaratan dalam pembangunan suatu
industri. Industri yang baik harus menyesuaikan industri dan potensi tempat
industri di mana cocoknya industri tersebut di bangun.
Transportasi di indonesia sudah
mengalami berbagai perkembangan dan pelayanan yang baik. Transportasi sendiri
memiliki berbagai jenis transportasi yang di kembangankan dan peningkatan dalam
pelayanan transportasi, baik transportasi darat, laut, maupun udara.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
, Dasar-Dasar Geografi, FIS UNIMED, Medan,
2015
Komentar
Posting Komentar